Rabu, 30 Maret 2011

"NEGOSIASI"

Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak - pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi formal.

Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerjasama dan kompotisi.Termasuk di dalamnya, tindakan yang dilakukan ketika berkomunikasi, kerjasama atau memengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu.

Faktor yang paling berpengaruh dalam negosiasi adalah filosofi yang menginformasikan bahwa masing-masing pihak yang terlibat.Ini adalah kesepakatan dasar kita bahwa "semua orang menang", filsafat ini menjadi dasar setiap negosiasi.Kunci untuk mengembangkan filsafat supaya "semua orang menang" adalah dengan mempertimbangkan setiap aspek negosiasi dari sudut pandang pada pihak lain dan pihak negosiator.

Keterampilan - keterampilan dasar

Berikut ini, adalah keterampilan -keterampilan dasar dalam bernegosiasi :

  1. Ketajaman pikiran / kelihaian
  2. Sabar
  3. Kemampuan beradaptasi
  4. Daya tahan
  5. Kemampuan bersosialisasi
  6. Konsentrasi
  7. Kemampuan berartikulasi
  8. Memiliki selera humor
Berikut ini, sembilan strategi negosiasi yang dapat digunakan dan dihindari :


  • Mengeryit ( The Wince )

Taktik ini dikenal juga dengan istilah Terkejut ( Flinch ) merupakan reaksi negatif terhadap tawaran seseorang. Dengan kata lain, bertindak terkejut saat negosiasi yang diadakan pihak negosiator berjalan dengan keinginan pihak lain.

  • Berdiam ( The Silence )

Jika Anda tidak menyukai apa kata seseorang, atau jika Anda baru saja membuat tawaran dan Anda sedang menunggu jawaban, diam bisa menjadi pilihan terbaik Anda. Kebanyakan orang tidak bisa bertahan dalam kesunyian panjang ( " Dead Air Time" ). Mereka menjadi tidak nyaman jika tidak ada percakapan untuk mengisi kekosongan antara Anda dan pihak lain. Biasanya, pihak lain akan merespon dengan konsesi atau memberikan kelonggaran.

  • Ikan Haring Merah ( Red Herring )

Istilah ini diambil dari kompetisi tua di Inggris, Berburu Rubah ( Fox Hunting Competition ). Dalam kompetisi ini, tim lawan akan menyeret dan membaui jejak rubah ke arah lain dengan ikan. Sehingga, anjing lawan akan terkecoh dan kehilangan jejak. Sama halnya saat negosiator membawa "ikan amis" atau isu lain ke meja perundingan untuk mengalihkan perhatian dari isu utama bahasan.

  • Kelakuan Menghina ( Outrageous Behaviour )

Segala bentuk perilaku - biasanya dianggap kurang bermoral dan tidak dapat diterima oleh lingkungan- dengan tujuan memaksa pihak lain untuk setuju. Seperti pihak manajemen muak dengan tuntutan yang dianggap tidak masuk akal dan terpaksa menandatangi kontrak dengan air mata kemudian membuangnya secara ganas dan dramatis seolah - olah diliput oleh media. Tujuan dari taktik ini adalah untuk menggertak orang - orang yang terlibat dalam negosiasi.

  • Yang Tertulis ( The Written Word )

Adalah persyaratan ditulis dalam perjanjian yang tidak dapat diganggu gugat. Perjanjian, sewa guna usaha ( leasing ), atau harga di atas pahatan batu dan sekarang di kertas ( uang ) adalah contoh - contoh Yang Tertulis.

  • Pertukaran ( The Trade-off )

Taktik ini digunakan untuk tawar - menawar. Pertukaran hanya menawarkan konsesi, sampai semua pihak setuju dengan syarat - syarat. Sebenarnya, taktik ini dipakai untuk kompromi.

  • Ultimatum ( The Ultimatum )

Penggunaan ultimatum kadang-kadang ( seldom ) efektif sebagai taktik pembuka dalam negosiasi. Namun, suatu saat dalam sebuah negosiasi yang panjang saat Anda merasa Anda perlu menggunakan taktik ini.

  • Berjalan Keluar ( Walking Out )

Pada beberapa situasi, berjalan keluar dapat digunakan sebagai strategi untuk memberikan tekanan pada pihak lain.

  • Kemampuan untuk Mengatakan "Tidak" ( The Ability to Say "No" )

Sebuah taktik memepang peran sangat penting dalam segala macam strategi negosiasi dan cara menyampaikannya secara tepat. Pertama dan paling dasar untuk mempelajari taktik ini adalah bahwa apa pun bila mengatakan 'tidak' secara langsung, diterjemahkan oleh pihak lain sebagai 'ya'.


Keuntungan Negoisasi :
a. Mengetahui pandanga pihak lawan;
b. Kesempatan mengutarakan isi hati untuk didengar piha lawan;
c. Memungkinkan sengketa secara bersama-sama;
d. Mengupayakan solusi terbaik yang dapat diterima oleh keduabelah pihak;
e. Tidak terikat kepada kebenaran fakta atau masalah hukum;
f. Dapat diadakan dan diakhiri sewaktu-waktu.

Kelemahan Negoisasi :
a. Tidak dapat berjalan tanpa adanya kesepakatan dari keduabelah pihak;
b. Tidak efektif jika dilakukan oleh pihak yang tidak berwenang mengambil
kesepakatan;
c. Sulit berjalan apabila posisi para pihak tidak seimbang;
d. Memungkinkan diadakan untuk menunda penyelesaian untuk mengetahui informasi yang dirahasiakan lawan;
e. Dapat membuka kekuatan dan kelemahan salahsatu pihak;
f. Dapat membuat kesepakan yang kurang menguntungkan.


Contoh kasus negosiasi

PT Geo Dipa Energi, perusahaan calon badan usaha milik negara, berencana melakukan negosiasi ulang dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk menaikkan harga beli listrik guna meningkatkan kinerja keungan. Direktur Utama Geo Dipa Praktimia Semiawan mengatakan upaya negosiasi ulang dilakukan untuk perbaikan kinerja keuangan serta mencari kredit dari perbankan dalam negeri dan luar negeri senilai Rp6 triliun. Dana tersebut akan dipakai untuk pengembangan proyek pembangkit listrik geotermal. "Kami butuh dukungan untuk mengembangkan usaha," katanya, hari ini.

Geo Dipa, kata Praktimia, akan melakukan negosiasi atas nilai beli PLN sebelumnya sebesar US$0,04,5 sen menjadi US$0,07. Anak usaha PLN dan PT Pertamina (Persero) ini merencanakan membangun PLTP berdaya 2x55 MW di Dieng dan 3x 55 MW di daerah lain. "Geo Dipa akan mencari pendanaan untuk pembangunan proyek diluar pemerintah."

Geo Dipa merencanakan akan mencari pendanaan dari konsorsium bank dalam negeri ataupun bank luar negeri yang menyediakan dana lebih untuk pembangunan renewable energy. Kreditor itu di antaranya berasal dari Jepang dan Prancis. Geo Dipa memproyeksikan dana pinjaman Rp6 triliun dan memperkirakan titik balik modal selama 8 tahun setelah kontrak peminjaman.

Selama menjadi anak usaha patungan PLN dan Pertamina, Geo Dipa susah untuk mendapatkan pinjaman. "Geo Dipa tidak mendapat bagian, batas pemberian kredit sudah limit untuk kedua induk usaha," katanya.

Geo Dipa mengalami kerugian Rp69,95 miliar pada 2010. Kerugian terbesar terjadi pada 2009 yang mencapai Rp135,79 miliar. Pada kurun waktu 5 tahun, Geo Dipa hanya sekali mengalami untung pada 2008 dengan raihan Rp16,02 miliar. Sementara itu, pada 2006 dan 2007, calon BUMN geotermal ini merugi masing-masing sebesar Rp85,65 miliar dan Rp138,23 miliar.

Berdasarkan data Kementerian BUMN, Pertamina telah menghibahkan saham Geo Dipa Energi kepada Pemerintah sebesar 67% atau senilai US$44,325 juta, sedangkan sisa sebanyak 33% saham masih dimiliki PLN sebanyak US$21,847 juta. Hibah saham Pertamina pada Geo Dipa Energi merupakan amanat yang tertuang dalam APBN 2011 terkait dengan Penyertaan Modal Negara.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, menyatakan BUMN bertindak sebagai perintis untuk maju mengembangkan energi panas bumi supaya menumbuhkan minat kepada yang lain. "Pemerintah akan mengkhususkan untuk menggenjot geotermal. Ditargetkan pada 2012 tenaga geotermal mencapai 2.000 MW dan sebanyak 5.000 MW pada 2014," papar Mustafa.

Sementara itu, anak usaha PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang membidangi geotermal, PT Chevron Geothermal, juga tengah merampungkan proyek Suoh Sekincau, Lampung dengan besaran 220 MW. Pada kontrak yang telah disepakati pada awal 2011, pembelian listrik Chevron dipatok sebesar US$0,069 per KWh.

Selain itu, Advisor Chevron Geothermal Alimin Ginting mengatakan Chevron akan terus berkonsentrasi menggarap geotermal. "Saat ini Chevron sudah mengembangkan Lapangan Salak dengan hasil 377 MW dan lapangan Drajat Garut sebanyak 259 MW," katanya.

Kesimpulan : Namun dari hasil negosiasi itu Geo Dipa hanya sekali mengalami untung pada 2008 dengan raihan Rp16,02 miliar. Sementara itu, pada 2006 dan 2007, calon BUMN geotermal ini merugi masing-masing sebesar Rp85,65 miliar dan Rp138,23 miliar.

REF : wikipedia.com

www.bisnis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar